Singkong atau ubi kayu merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang tumbuh subur di Indonesia. Pada saat krisis pangan atau langkanya komoditas beras, singkong merupakan alternatif pengganti beras walau hanya dimanfaatkan oleh masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah.
Permintaan singkong dunia, dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang cukup signifikan Kebutuhan singkong dunia mencapai 220 juta ton per tahun. Indonesia merupakan produsen terbesar ketiga setelah Nigeria dan Brazil. Pertumbuhan jumlah produksi singkong di Indonesia meningkat, pada tahun 2013 sebanyak 1,2 juta ton singkong (tepung singkong ), tahun 2014 produksi nasional tepung singkong menjadi 2,4 juta ton, lalu bertambah menjadi 4,8 juta ton dan pada 2016 bertambah lagi sebanyak 9,6 juta ton. Permintaan singkong dari China setiap tahun mencapai lebih dari 5 (lima) juta ton dengan nilai US$ 150 juta atau setara Rp 1,3 triliun, setiap tahun Indonesia hanya mampu memasok 15% dari total permintaan China (Benny Kusbini, Presiden Direktur PT Mitratani Agro Unggul).
Gambar 1. Indonesia Sebagai Negara Produsen Ubi Kayu Terbesar Ketiga Di Dunia
Gambar 2. Indonesia Sebagai Negara Exportir Tapioka Ketiga Di Dunia
Dilihat dari semakin meningkatnya permintaan komoditas singkong, baik dari dalam maupun luar negeri, prospek usaha dibidang produksi singkong di masa mendatang sungguh sangat menjanjikan keuntungan. Selain itu secara agroklimat dan ketersedian lahan, proses produksi singkong di Indonesia juga sangat mendukung sehingga prospek usaha produksi singkong di massa mendatang akan sangat cerah dengan sekmen pasar yang akan semakin meningkat.
Gambar 3. Permintaan Pasar Dunia Singkong (Cassava)
Permintaan akan komoditas singkong tidak hanya pada sektor pangan. Krisis energi yang terjadi bebrapa tahun belakangan ini, menjadikan masyarakat harus mampu mencari pengganti bahan baku energi yang terbaharukan seperti biodiesel. Singkong adalah salah satu komoditas pertanian yang menjadi bahan baku energi terbaharukan untuk dibuat biodiesel. Terkait dengan program pemerintah dengan pencampuran bahan baku biofuel dengan bahan baku minyak.
Dengan mempertimbangkan potensi dan kondisi Kalimantan Timur saat ini dan untuk memenuhi aspirasi yang berkembang di masyarakat mengenai tantangan lima tahun ke depan serta memperhatikan amanat konstitusional, serta untuk mewujudkan motto, “Kaltim Bangkit 2014”, sesuai dengan visi pembangunan Kalimantan Timur “Mewujudkan Kalimantan Timur sebagai Pusat Agroindustri dan Energi Terkemuka Menuju Masyarakat Adil dan Sejahtera”.
CV. BORNEO CASSAVA
Melayani permintaan pembelian bibit singkong gajah dan tepung mocaf serta siap menampung hasil panen singkong anda.
Silahkan mengubungi kami di: cvborneocassava@gmail.com atau
1. H. A. Zaini (085246631816/ 085391258739)
2. Dedy (081347632342)
3. Sofian (081347717816)
4. Siswono (081346338327)